Sunday, August 28, 2011

Bangun Tidur Langsung Merokok Tingkatkan Risiko Kanker

Dua Studi baru mengungkapkan bahwa orang yang langsung merokok setelah bangun tidur di pagi hari memiliki risiko lebih besar menderita kanker paru-paru, leher dan kepala.

Temuan oleh para peneliti di Columbia University Mailman School of Public Health dan Penn State College of Medicine diharapkan membantu mengidentifikasi perokok yang memiliki resiko sangat tinggi terkena kanker dan bermanfaat untuk mengurangi risiko mereka.

Merokok meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan berbagai jenis kanker. Tapi mengapa hanya beberapa perokok yang terkena kanker? Para peneliti menyelidiki apakah ketergantungan nikotin yang dihisap setelah bangun tidur di pagi hari dapat mempengaruhi risiko perokok mengidap kanker paru-paru, leher dan kepala. Serta bagaimana kaitan antara frekuensi dan durasi merokok dalam risiko tersebut.

Analisis pada 4.775 kasus kanker paru-paru menemukan bahwa seseorang yang merokok dengan durasi lebih dari 60 menit setelah bangun tidur memiliki risiko 1,31 kali lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru. Sementara mereka yang merokok 30 menit setelah bangun tidur kemungkinannya sebesar 1,8 kali lebih besar.

Sedangkan 1.055 kasus dari kanker leher dan kepala yang diakibatkan karena merokok mengungkapkan jika merokok selama 60 menit setelah bangun tidur memiliki risiko 1,42 kali lebih mungkin mengembangkan kedua kanker ini. Dan mereka yang merkok selama 30 menit di waktu yang sama berisiko 1,59 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker yang sama.

Temuan ini menunjukkan bahwa kebutuhan untuk merokok setelah bangun tidur di pagi hari dapat meningkatkan kemungkinan perokok terkena kanker. Demikian seperti dikutip Medical Xpress, Minggu (28/8/2011).

"Orang yang langsung merokok setelah bangun tidur, ternyata menghisap nikotin dan racun tembakau lebih tinggi, serta kemungkinan lebih kecanduan daripada perokok yang mulai merokok setengah jam atau lebih setelah bangun tidur di pagi hari," kata Joshua Muscat, PhD, dari Penn State College of Medicine di Hershey.

Dr Steven D. Stellman, profesor epidemiologi klinis di University Mailman School of Public Health menyatakan bahwa mereka telah menemukan kaitan antara durasi merokok dengan risiko kanker. Penemuan ini merupakan hasil yang baru dari efek negatif yang ditimbulkan rokok.

"Berbagai penelitian terus dilakukan guna memperluas pengetahuan kita tentang bahaya penggunaan tembakau," cetus Stellman.

Para peneliti berharap dengan hasil yang mereka temukan, maka para perokok bisa lebih waspada untuk menghisap tembakau. Perokok diharapkan untuk segera berhenti merokok guna mengurangi efek negatif dari tembakau bagi kesehatan.roiddin.blogspot.com

No comments:

Post a Comment