Saturday, January 29, 2011

Ini Takbir Pertama

dalam matanya letih membuih
deru dan sedu, dunianya suram berdebu
sesekali angin tak sabar menepuk gusar
bahunya gemetar, ringkih tak tegar
belum nampak juga pertanda, ia mulai tak percaya
doa dan sejarah
ia takut hilang arah
mantra-mantra perkasa meliuk tak berdaya
sujudnya berisi seribu tanya
: ini rakaat keberapa?
dulu ia bermimpi sesabar abu bakar
dulu ia bermimpi setegar umar
dulu ia bermimpi sedermawan ustman
dulu ia bermimpi sesuci ali
dulu…dulu sekali
doa dan sejarah
ia takut hilang arah
terbata mulai ia baca iftitah
ia kini sepasrah kusam sajadah
semoga, ini bukan takbir terakhir
dalam matanya letih larut jadi sedih
mengalir jadi lirih alun rintih
ini rukuk pertama
sejak tasbih terakhir ia eja
memang sudah terlalu lama
dalam matanya tak lagi terlihat perih
sedu sedan tak hendak ia tahan
ia mencoba untuk percaya
air mata ini pertanda
menangislah…menangislah
seribu kisah melayang tenang
tentang doa dan sejarah
air mata jatuh perlahan
sujudnya kini punya jawaban
ini rakaat permulaan

No comments:

Post a Comment